I.1. Acne atau Jerawat
Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, punggung, dan dada.
Meski
jerawat dapat dialami oleh siapa saja, namun sebagian besar kasus jerawat
terjadi di masa puber, yaitu pada remaja berusia 10-13 tahun, dan semakin buruk
pada orang dengan kulit berminyak.
Jerawat
pada remaja umumnya akan hilang dengan sendirinya pada awal usia 20 tahun.
Namun pada sebagian kasus, masih ada yang mengalami masalah jerawat hingga usia
30 tahun, terutama wanita.
I.2. PENYEBAB TIMBUL ACNE atau JERAWAT
· Hormonal
Biasanya
jerawat ini muncul saat Anda sedang mengalami PMS atau pada saat hari-hari
pertama datang bulan, 2-3 hari setelah selesai datang bulan, atau ketika
mengalami menopause. Hal ini bisa menyebabkan produksi minyak berlebih
pada wajah, proses pergantian sel kulit mati yang melambat, hingga meningkatnya
hormon androgen dalam tubuh, yang akhirnya bakteri penyebab jerawat
(Propionibacterium Acnes ) jadi lebih mudah berkembang biak.
· Alergi Makanan
Hal
ini bisa menyebabkan kemerahan hingga pembengkakan pada kulit. Proses
pembengkakan ini juga nantinya akan memicu bakteri jerawat untuk berkembang
biak dengan lebih cepat. Nah, hal yang tricky di sini adalah
alergi yang tadinya tidak sempat Anda alami ternyata bisa saja muncul seiring
dengan perubahan lingkungan dan juga pertambahan usia. Jadi ada baiknya untuk
selalu aware akan perubahan yang terjadi pada kulit dan tubuh Anda ya!
· Air Tidak Bersih
Coba
deh gunakan air minum untuk mencuci wajah selama beberapa hari. Jika
memang kulit jadi lebih tenang, artinya air di tempat tinggal Anda kualitasnya
kurang baik. Anda bisa memasang filter agar klorin di dalam air bisa tersaring
lebih baik, atau sementara waktu gunakan micellar water supaya wajah
tidak perlu bersinggungan dengan air.
· Penggunaan Spot Treatment Berlebih
Aplikasi
obat topikal, seperti salicylic acid atau benzoyl peroxide
yang berlebih ternyata bisa bikin kulit jadi lebih kering, sehingga produksi
minyak akan bertambah dan mengakibatkan timbulnya jerawat, lho. Bahan
aktif di dalamnya juga memang bisa memberikan efek seperti sedikit membakar
kulit jika digunakan terlalu sering dan membuat jerawat semakin merah serta
meradang. Jangan karena Anda ingin jerawat lebih cepat kering atau
menghilang, maka Anda berpikir bahwa aplikasi produk yang lebih banyak malah
akan mempercepat proses penyembuhan. That's totally wrong!
· Penggunaan Produk Rambut
Menurut
dr. Lilik, produk rambut seperti pomade atau gel yang punya
bahan dasar minyak biasanya sering menyebabkan munculnya jerawat. Hal ini
terjadi karena kandungan bahan di dalamnya seringkali bersifat menyumbat
pori-pori (comedogenic). Trik Cosmo adalah, pilih produk
penataan rambut yang berbahan dasar air. Tapi jika masalahnya ada pada sampo,
coba gunakan sampo bebas sulfat dan
paraben.
· Penggunaan Deterjen
Sudah
rajin mencuci sarung bantal tapi jerawat tetap muncul? Mungkin Anda punya kulit
sensitif dan menggunakan deterjen yang terlalu keras formulanya. Residu yang
tertinggal pada bahan-bahan yang Anda cuci bisa membuat kulit sensitif jadi
mudah teriritasi, hingga memicu jerawat. Untuk mengatasinya, coba ganti
deterjen dengan formula yang lebih lembut dan bebas pewangi. Atau, pilih
deterjen yang juga aman untuk kulit bayi.
· Kandungan Vitamin
Coba
cek kandungan di dalam multivitamin Anda. Jika terdapat iodine di
dalamnya, maka hal tersebut bisa jadi salah satu penyebab timbulnya jerawat.
Sebagai gantinya, pilih suplemen dengan kandungan zinc, selenium, vitamin A, C, B3, carotenoids,
dan omega bisa
bantu atasi problema jerawat.
II. Cara Penanganan Acne atau Acne Vulgaris dengan terapi
Konvensional
A.
Etiologi
Terdapat
empat mekanisme utama yang terlibat dalam pembentukan lesi jerawat yaitu adanya
peningkatan produksi sebum, peluruhan keratinosit, pertumbuhan bakteri dan
inflamasi. Berikut merupakan penjelasan mengenai keempat mekanisme tersebut.
1.
Peningkatan Produksi Sebum
Pada
masa pubertas, stimulasi androgen meningkat dan kelenjar sebaseus aktif
memproduksi sebum. Kadar testosteron, yang dominan berupa androgen, dan
metabolitnya bersama dengan androstenedion, dehydroepiandrosterone, dan
dehydroepiandrosterone sulfate meningkat di semua jerawat dan tampaknya
mampu meningkatkan aktivitas kelenjar sebaseus. Jerawat cenderung lebih banyak
terdapat pada daerah yang cenderung lebih aktif secara metabolisme dalam
mengkonversi androgen menjadi dihidrotestosteron.
2.
Peluruhan Keratinosit
Faktor
utama dalam perkembangan jerawat adalah proses keratinisasi folikel. Peluruhan
keratinosit dalam rambut folikel merupakan suatu proses yang normal, tetapi
pada keadaan jerawat, adanya keratinisasi folikel mengakibatkan terjadinya
penggumpalan keratinosit dan dapat menyumbat pori folikel rambut. Peningkatan
peluruhan keratinosit berkorelasi dengan pembentukan komedo dan dapat
dipengaruhi beberapa hal seperti modulasi sitokin lokal, penurunan asam
sebaseus linoleat, dan stimulasi androgen.
3.
Pertumbuhan Bakteri
Keratinosit
dan sebum yang terperangkap pada pori folikel dapat mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes untuk menginfeksi. Meskipun P.
Acnes merupakan bakteri anaerob parsial dan berada di folikel sebagai flora
normal, bakteri tersebut dapat memicu respon imun, sehingga titer antibodi
terhadap P. acnes lebih tinggi pada pasien dengan jerawat parah daripada
pada subyek kontrol non-jerawat.
4.
Inflamasi
Radang
dapat terjadi akibat peningkatan produksi sebum, pengelupasan keratinosit,
dan pertumbuhan bakteri. Propionibacterium acnes juga dapat memicu
lesi peradangan jerawat dengan memproduksi mediator biologis aktif dan
pelepasan sitokin.
(West et al.,
2008)
B. Patofisiologi
Lesi
primer, komedo, terbentuk akibat tersumbatnya folikel pilosebasea. Saluran
folikel melebar dan produksi sel meningkatkan. Sebum bercampur dengan sel yang
berlebihan di saluran folikel untuk membentuk sebuah gumpalan berkeratin. Hal
tersebut muncul dan terlihat sebagai komedo terbuka (blackhead). Warna
coklat atau hitam bukanlah hasil dari akumulasi kotoran melainkan melanin
(pigmen). Peradangan pada folikel dapat menyebabkan pembentukan komedo tertutup
(whitehead). Adanya komedo tertutup menandakan adanya lesi inflamasi.
Jika dinding folikel rusak atau pecah, isi folikel dapat keluar ke dermis dan
timbul sebagai jerawat. Peningkatan aktivitas androgen pada masa pubertas
memicu pertumbuhan kelenjar sebaseus dan meningkatkan produksi sebum. Sebum
terdiri dari gliserida, ester lilin, squalene, dan kolesterol. Gliserida diubah
menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipase, yang merupakan produk dari Propionibacterium
acnes. Asam lemak bebas dapat mengiritasi dinding folikel dan menyebabkan
peningkatan pergantian sel dan inflamasi. Propionibacterium acnes adalah
organisme anaerobik penduduk yang berproliferasi dalam lingkungan yang
diciptakan oleh campuran sebum dan keratinosit yang berlebihan. Adanya bakteri
tersebut dapat meningkatkan pembentukan antibodi yang menyebabkan respon
inflamasi. Gambaran patofisiologi jerawat dapat dilihat pada gambar 1. Lesi
jerawat memerlukan waktu bulanan untuk sembuh sepenuhnya dan adanya fibrosis
yang terkait dengan penyembuhan dapat menyebabkan luka permanen (Wells et al.,
2006; West et al., 2008).
C.
Gejala dan Data Klinik (Clinical Presentation)
Lesi jerawat biasanya terjadi pada wajah, punggung,
dada bagian atas, dan daerah bahu. Jerawat dapat dikempokan menjadi jerawat
ringan, sedang atau berat tergantung dari tingkat keparahan lesi yang ada yang
dapat dilihat pada tabel 1. (West et al., 2008).
Terdapat dua jenis lesi pada jerawat yakni lesi non
inflamasi dan lesi inflamasi. Lesi non inflamasi terdiri dari komedo terbuka
(blackhead) dan komedo tertutup (whitehead). Lesi inflamasi terdiri dari
papula, postula, nodula, dan luka. Papula merupakan area kulit yang teraba
berbeda, umumnya kurang dari 1 cm dan dapat berada pada epidermis dan atau
dermis. Postula merupakan kulit yang terasa lebih tinggi atau berisi cairan dan
biasanya berada di sekitar folikel rambut. Nodula merupakan kulit yang terasa lebih
tinggi, berbentuk bulat atau oval, terdapat lesi hingga 1 cm dan terjadi di
dermis dan atau hipodermis. Luka permanen dapat terjadi akibat inflamasi dari
lesi jerawat (West et al., 2008).
D.
Terapi (Non Farmakologi dan Farmakologi)
D. 1. Terapi
Non Farmakologi
Terapi non farmakologi untuk mengobati Acne
vulgaris antara lain dengan cara membersihkan kulit dengan sabun dan air
karena sabun dan air memiliki efek yang relatif kecil pada jerawat dan memiliki
dampak minimal dalam folikel, tidak disarankan untuk menggosok kulit atau
mencuci wajah berlebihan karena hal tersebut tidak selalu membuka atau
membersihkan pori-pori serta dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk menghindari
iritasi dan kekeringan selama terapi jerawat disarankan untuk
menggunakan agen pembersih yang lembut dan tidak menyebabkan kulit kering
(Wells, et al., 2006).
D. 2. Terapi
Farmakologi
Selain terapi non farmakologi, Acne vulgaris
juga dapat diobati dengan terapi farmakologi. Algoritma pengobatan jerawat
berdasarkan tingkat keparahan jerawat dapat dilihat pada gambar 2.
1.
Terapi Topikal
a.
Benzoil
Peroksida
Benzoil
peroksida dapat digunakan untuk mengobati peradangan jerawat yang ringan.
Benzoil peroksida merupakan antibakteri non antibiotik yang bersifat
bakteriostatik terhadap P. acnes. Benzoil peroksida akan terurai pada
kulit dengan sistein dan membebaskan oksigen radikal bebas yang mengoksidasi
protein bakteri. Hal tersebut akan meningkatkan laju peluruhan sel epitel dan
mengendur struktur steker folikular, sehingga dapat menghasilkan aktivitas
komedolitik.
b.
Tretinoin
Tretinoin
(retinoid, vitamin topikal asam A) adalah agen komedolitik yang dapat
meningkatkan pergantian sel pada dinding folikel dan mengurangi kekompakan sel,
dan menyebabkan ekstrusi komedo serta penghambatan pembentukan komedo baru.
Adanya hal tersebut juga dapat mengurangi jumlah lapisan sel dalam
stratum korneum.
c.
Adapalene
Adapalene
(Differin) adalah retinoid generasi ketiga dengan aktivitas komedolitik,
keratolitik, dan anti-inflamasi. Adapalene diindikasikan untuk jerawat
ringan sampai sedang.
d.
Tazarotene
Tazarotene
(Tazorac) adalah retinoid acetylenic sintetis yang diubah menjadi bentuk
aktifnya, asam tazarotenic, setelah diaplikasikan secara topikal. Tazarotene
digunakan dalam pengobatan jerawat ringan sampai sedang dan memiliki aktivitas
komedolitik, keratolitik, dan anti-inflamasi.
e.
Erythromycin
Eritromisin
dengan atau tanpa seng efektif untuk mengobati peradangan jerawat. Adanya
kombinasi dengan seng dapat meningkatkan penetrasi eritromisin ke pada unit
pilosebasea. Resistensi P. acnes terhadap eritromisin dapat dikurangi
dengan terapi kombinasi dengan benzoil peroksida.
f.
Clindamycin
Clindamycin
dapat menghambat Propionibacterium acnes dan memiliki aktivitas
komedolitik dan anti inflamasi.
g.
Asam Azelaic
Asam azelaic memiliki aktifitas antibakteri,
antiinflamsi, dan komedolitik. Baik digunakan untuk jerawat ringan dan sedang
pada pasien yang alergi benzoil peroksida. Asam azelaic juga baik digunakan
untuk mengobati post inflamasi hiperpigmentasi karena efek mencerahkan
kulitnya.
h. Salicylic Acid,
Sulfur, and Resorcinol
Asam salisilat, sulfur, dan resorcinol memiliki efek
keratolitik dan antibakteri sedang. Asam salisilat sendiri memiliki aktivitas
komedolitik dan antiinflamasi.
(Wells, et al., 2006)
2.
Terapi Sistemik
a.
Isotretinoin
Isotretinoin dapat menurunkan produksi sebum, mengubah
komposisi sebum, dan menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes di
folikel, serta menghambat inflamasi. Isotretinoin diindikasikan untuk nodular
parah atau jerawat dengan inflamasi pada pasien yang tidak memberikan respon
terhadap terapi konvensional, untuk jerawat dengan luka, untuk jerawat yang
sering timbul, dan jerawat yang disebabkan oleh psikologi.
b.
Oral
Antibacterial Agents
Beberapa antimikroba yang dapat digunakan untuk
mengobati jerawat adalah eritromisin, azitromisin, tetrasiklin, kotimoksazole,
dan klindamisin. Eritromisin memiliki efikasi yang mirip dengan tetrasiklin
namun mudah resisten. Azitromisin aman untuk digunakan untuk jerawar ringan
hingga sedang dengan inflamasi. Kotrimoksazole dapat digunakan pada
pasien yang tidak dapat mentoleransi tetrasiklin dan eritromisin atau pasien
yang resistensi terhadap dua obat tersebut. Klindamisin digunakan secara
terbatas pada pasien yang mengalami diare dan memiliki resiko colitis pseudomembranours.
c.
Oral
Contraceptives
Ortho Tri-Cyclen disetujui oleh FDA untuk terapi
pengobatan jerawat sedang yang tidak merespon terapi topikal. Produk ini
mengandung ethinyl estradiol 0.035 mg dan norgestimate yang bervariasi dari
0.180, 0.215, dan 0.250 mg. Kombinasi tersebut dapat meningkatkan hormon
sex-ikatan globulin dan dapat mengaktivasi testoteron. Reverensi Konvensional Terhadap Acne dengan Electro Laser
Spot untuk <1.5mm 1-5 les Electro Laser Spot merupakan salah satu
teknik perawatan yang dapat membantu menghilangkan jaringan kulit yang tidak
diinginkan, misalnya tahi lalat, milia, skin tags dan sryringoma. Teknik ini
dianggap lebih aman dan efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya. Periode
penyembuhan dari perawatan kulit dengan teknik ini juga relatif lebih singkat
dibandingkan dengan teknik operasi konvensional sehingga resiko dapat
diminimalisasi.
Trinity Medika hadir di Fave dengan
paket Electro Laser Spot untuk ukuran per lesi <1.5mm sebanyak 1-5 titik.
Dengan treatment ini, Anda dapat menghilangkan tahi lalat, milia, hyperplasia
kerastosis, skin tags yang tidak diinginkan hingga seukuran kacang hijau.
Sebelum treatment, akan diberikan anestesi topikal dahulu. Setelah treatment,
lesi akan hilang namun akan tampak kemerahan dan akan menghilang dalam waktu
1-2 minggu. Waktu penyembuhan akan berbeda untuk setiap orang.
III.1. Akupunktur
untuk Terapi Akne (Jerawat)
Jerawat?
Sering mengalaminya? Menganggu banget. Bikin gak pede. Diledekin temen.
Ternyata tidak cuma di wajah. Bahu, leher, dada, punggung dan lengan bagian
atas bisa juga terkena jerawat. Kok yang remaja aja sih yang ngalaminya?
Menurut penelitian ternyata 85% jerawat ditemui pada usia 12 – 24 tahun (wah
saya juga kena nii). Dan uniknya jerawat pada laki – laki itu hanya sampai usia
25 tahun (untung saya laki – laki. Amaannn). Dan kalau wanita bisa sampai usia
40 tahun.
Menurut
medis, jerawat merupakan kelainan dari folikel rambut kelenjar sebaceous dengan
gambaran klinis berupa komedo, papul, postul, nodus dan kista. Kelenjar ini
berada di kulit. Jika pori – pori tersumbat, maka akan menjadi akne (jerawat).
Penyumbatan pori – pori diperparah dengan bakteri yang ada di kulit. Pada beberapa
orang jerawat bisa mengalami peradangan yang mengarah ke jerawat yang lebih
besar, biasanya disebut sebagai kista.
III.2. Penyebab
Akne (Jerawat)
- Genetik
- Ras
- Sinar Ultra violet
- Kelembapan udara, temperatur
- Psikis
- Hormonal
- Infeksi bakteri corynebacterium acnes, staphylococcus albus et epidermis, pityrosporum ovale et obiculare
- Kulit berminyak
Selain
menggangu, jerawat juga berdampak pada kehidupan sosial kita antara lain :
- Hilangnya harga diri
- Hilangnya kepercayaan diri
- Penarikan diri dari kehidupan sosial karena malu
- Kecemasan dan depresi
- Kehilangan pekerjaan
- Gangguan emosi
Bagaimana Akupunktur memandang akne?
Pengobatan
tradisional Cina memandang fisik, emosional, dan faktor lingkungan adalah
hal yang berkaitan dengan masalah kulit. Dari sudut pandang Cina, jerawat
paling sering dikaitkan dengan panas dan kelembaban yang mempengaruhi
organ-organ seperti paru-paru, lambung dan limpa.
Pada wanita,
jerawat menjadi lebih buruk pada waktu menstruasi. Hal ini terkait dengan qi
(energi) dan darah. Qi mengalir di seluruh saluran tubuh. Emosi seperti stres,
frustrasi, dan marah dapat menyebabkan qi (energi) terhambat. Sering, jerawat
dan masalah kulit lainnya yang terjadi waktu menstruasi disebabkan oleh
stagnasi (terhambatnya) qi dan darah.
Menurut
Cina, paru – paru bertanggung jawab atas kulit. Dalam banyak kasus sering
didapati beberapa penyakit kulit, seperti eksim, yang sering terjadi dengan
masalah paru-paru. Paru-paru juga mengatur pembukaan dan penutupan pori, yang
merupakan salah satu sebab saat ada panas terakumulasi maka jerawat bisa keluar
dari tubuh.
Lambung
secara alami cenderung hangat dan membantu dalam pencernaan makanan. Namun,
kecenderungan hangat ini akan menjadi panas dengan mudah dapat memicu
jerawat di daerah perut, yang meliputi dada dan wajah.
Menurut TCM, limpa bertugas juga dalam
pencernaan. Ketika pencernaan bekerja dengan baik dan harmonis tubuh
menghasilkan banyak jumlah energi dan mampu menyingkirkan kelembaban. Jika
limpa tidak bekerja dengan baik, kelembaban dapat menumpuk dan menyebabkan
kulit berminyak dan jerawat.
Terapi
Akupunktur untuk Akne
- Adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum akupunktur di titik – titik akupunktur di permukaan tubuh tertentu yang bertujuan untuk menormalisasi dan mengobati berbagai kondisi kesehatan tertentu.
- Titik – titik akupunktur yang digunakan : tergantung area akne (jerawat). Apabila akne (jerawat) banyak terdapat di wajah, maka digunakan titik akupunktur yang berada di wajah.
III.3. Mekanisme
Kerja Akupunktur pada Akne
Seperti yang
telah diuraikan di atas, bahwa penyebab akne (jerawat) yaitu karena akumulasi
(penumpukan) panas dan lembab yang berada di organ. Maka ketika jarum
akupunktur dimasukkan, akan memberikan efek lokal, efek sentral, dan efek
segmental yang bekerja di kulit maupun organ untuk mengusir panas dan lembab
itu.
Jika akne
dikaitkan dengan ketidakstabilan emosi seseorang, maka akupunktur akan membantu
melancarkan qi (energi) yang terhambat tadi melalui insersi jarum akupunktur.
Dengan begitu jika qi (energi) lancar, maka emosi seseorang cenderung stabil.
Beberapa Hasil Penelitian
- Han Shuping melaporkan 230 kasus akne yang diobati dengan akupunktur selama 20 kali kunjungan berturut – turut setiap hari efektifitasnya 94, 78%
- Li Fengbo, menggunakan elektroakupunktur pada 30 kasus akne vulgaris setiap hari selama 10 hari (1 seri terapi). Dua puluh sembilan kasus sembuh setelah dilakukan 3 seri terapi.
- Chen Jixiang pada penelitian membagi dua kelompok. Kelompok pertama dilakukan terapi akupunktur pada 57 kasus akne vulgaris tanpa menggunakan stimulator. Dilakukan teknik penguatan dan pelemahan dan jarum ditinggalkan selama 20 menit. Pada kelompok ke dua dilakukan pada 87 kasus dengan menggunakan elektrostimulator selama 20 menit. Pada kedua kelompok diperlakukan sama. Kunjungan dilakukan sekali sehari sebanyak 20 kali kunjungan. Pada kelompok yang tidak diberi elektrostimulator, 30 kasus sembuh dan 25 kasus perbaikan. Sendangkan pada kelompok yang menggunakan elektrostimulator didapatkan 76 kasus sembuh dan 11 kasus perbaikan.
- Onie, Kustanti (2004) dalam penelitiannya pada 23 kasus akne vulgaris dilakukan tindakan akupunktur tanpa elektrostimulator dengan kunjungan 2 kali dalam seminggu dan dilakukan sebanyak 10 kali kunjungan. Didapatkan efektifitas sebesar 95, 65%.
Banyak orang datang ke akupunktur
untuk jerawat setelah mencoba segalanya di bawah matahari. Pengobatan
Tradisional Cina telah dipraktekkan selama ribuan tahun membantu orang dengan
kondisi kulit melalui akupunktur dan obat-obatan herbal Cina. Kami menggunakan
kebijaksanaan yang sama setiap hari di klinik akupunktur.
Akupunktur bekerja dengan memperbaiki akar penyebab jerawat. Sebagian besar jerawat disebabkan oleh panas, keracunan, kelembaban, atau stagnasi dalam aliran qi.
III.4. Apa penyebab utama jerawat Anda?
Tidak semua orang mengembangkan jerawat dari akar penyebab yang sama. Sebagai ahli akupunktur, saya akan mempertimbangkan kesehatan Anda secara keseluruhan untuk menemukan ketidakseimbangan spesifik yang menyebabkan jerawat. Ujian pengobatan Cina termasuk mengamati kulit Anda, memeriksa denyut nadi Anda, mengamati lidah Anda, dan mendapatkan riwayat medis yang mendalam.
Ketika melihat kulit, ahli akupunktur Anda akan mempertimbangkan lokasi jerawat, kehadiran kepala putih dan kepala hitam, jerawat meradang, kista, dan tampilan keseluruhan kulit Anda. Pencernaan juga penting untuk memahami penyebab jerawat Anda. Tentu saja, hormon juga berpengaruh besar. Setiap orang itu unik. Faktor-faktor ini terintegrasi untuk mengidentifikasi akar penyebab jerawat Anda dan terapi ini dirancang khusus untuk Anda.
Panas paru-paru adalah bentuk jerawat yang sangat umum. Ini bermanifestasi sebagai kepala putih atau hitam di wajah di sekitar pipi, hidung, dan dahi, serta dada, dan punggung bagian atas. Semakin besar jumlah peradangan, kemerahan, papula, dan pustula mencerminkan semakin besar jumlah panas dan toksisitas
Panas perut dan kelembapan akan menyebabkan jerawat meradang dan kistik di sekitar mulut. Jerawat punggung juga mencerminkan panas dan toksisitas lambung. Kulit berminyak dan kista mencerminkan kelembaban.
Akupunktur bekerja dengan memperbaiki akar penyebab jerawat. Sebagian besar jerawat disebabkan oleh panas, keracunan, kelembaban, atau stagnasi dalam aliran qi.
III.4. Apa penyebab utama jerawat Anda?
Tidak semua orang mengembangkan jerawat dari akar penyebab yang sama. Sebagai ahli akupunktur, saya akan mempertimbangkan kesehatan Anda secara keseluruhan untuk menemukan ketidakseimbangan spesifik yang menyebabkan jerawat. Ujian pengobatan Cina termasuk mengamati kulit Anda, memeriksa denyut nadi Anda, mengamati lidah Anda, dan mendapatkan riwayat medis yang mendalam.
Ketika melihat kulit, ahli akupunktur Anda akan mempertimbangkan lokasi jerawat, kehadiran kepala putih dan kepala hitam, jerawat meradang, kista, dan tampilan keseluruhan kulit Anda. Pencernaan juga penting untuk memahami penyebab jerawat Anda. Tentu saja, hormon juga berpengaruh besar. Setiap orang itu unik. Faktor-faktor ini terintegrasi untuk mengidentifikasi akar penyebab jerawat Anda dan terapi ini dirancang khusus untuk Anda.
Panas paru-paru adalah bentuk jerawat yang sangat umum. Ini bermanifestasi sebagai kepala putih atau hitam di wajah di sekitar pipi, hidung, dan dahi, serta dada, dan punggung bagian atas. Semakin besar jumlah peradangan, kemerahan, papula, dan pustula mencerminkan semakin besar jumlah panas dan toksisitas
Panas perut dan kelembapan akan menyebabkan jerawat meradang dan kistik di sekitar mulut. Jerawat punggung juga mencerminkan panas dan toksisitas lambung. Kulit berminyak dan kista mencerminkan kelembaban.
Pencernaan menyediakan metode bagi tubuh untuk menghilangkan racun dan tetap sehat. Sembelit, diare, kembung, sakit perut, atau refluks asam semua bisa menunjukkan ketidakseimbangan di perut. Penelitian menunjukkan koneksi usus-kulit mungkin dari ketidakseimbangan dalam bakteri usus yang mempengaruhi tingkat bakteri kulit yang mengarah ke pengembangan jerawat.
Beberapa wanita dapat memprediksi dengan pasti kapan mereka memiliki istirahat berdasarkan siklus mereka. Jerawat yang memburuk di sekitar siklus menstruasi atau di tengah siklus adalah tanda qi dan stagnasi darah. Penyebab paling umum dari ini adalah stagnasi dalam sirkulasi qi dan darah. Stres dan frustrasi juga menyebabkan stagnasi qi yang menyebabkan periode stres dapat menyebabkan putusnya hubungan.
Jerawat dalam TCM dikenal sebagai Fei Feng Fen Ci (jerawat karena serangan angin pada paru), atau Fen Ci (jerawat). Penyakit ini dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak tepat, terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan yang berlemak dan pedas, yang mengakibatkan akumulasi panas pada lambung dan paru dan disebarkan menuju wajah melalui jalur meridian, selain itu juga dapat disebakan karena patogen angin. Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan, pasien mengalami jerawat dengan sindroma akumulasi panas pada lambung. Penanganan jerawat tersebut menggunakan terapi akupunktur dan herbal.
III.5. Titik Akupunktur Penanganan Acne atau Jerawat
Titik akupunktur
yang digunakan yaitu Neiting (ST44) untuk membersihkan panas dari lambung dan
melncarkan pencernaan, Zusanli (ST36) untuk mendinginkan dan meregulasi lambung
dan usus besar, Quchi (LI11) untuk membersihkan panas dari paru dan usus besar,
dan Juliao (ST3) untuk titik lokal jerawat.
Terapi herbal
yang diberikan yaitu rebusan simplisia rimpang temu putih (Curcuma zedoaria
(Christm.) Roscoe) 7 gram dengan air 200 ml diminum 2 kali sehari tiap minum
100 ml pada pagi dan malam hari yang bermanfaat sebagai antioksidan,
antibakteri dan antiinflamasi dari dalam tubuh; dan pemberian masker wajah
serbuk daun mimba (Azadirachta indica A. H. L. Juss.) 3 gram dicampur dengan
air 10 ml yang digunakan 1 kali sehari sebelum tidur sebagai antiinflamasi, antibakteri
serta antioksidan dari luar tubuh. Hasil perawatan tersebut menunjukkan jumlah
papul dan pustul yang meradang berkurang dan tidak terdapat jerawat baru yang
muncul.
Kesimpulan dari studi kasus ini yaitu penanganan
jerawat sindroma akumulasi panas pada lambung dengan terapi akupunktur sebanyak
12 kali terapi dengan jeda satu dari pada titik Neiting (ST44), Zusanli (ST36),
Quchi (LI11) dan Juliao (ST3) serta pemberian herbal rimpang temu putih dan
masker wajah daun mimba selama 24 hari dapat mengurangi jumlah jerawat papul
dan pustul. Kata kunci: jerawat, akupunktur, temu putih, daun mimba.
Akupunktur sangat membantu penyembuhan baik pada kulit dan pencernaan.