Monday 15 October 2018

penanganan Acne atau jerawat pada Terapi Akupunktur dan Konvensional

Jerawat atau Acne, Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya, Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat,"Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya." Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Perubahan hormonal lainnya yang dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat adalah masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres. 

I.1. Acne atau Jerawat

Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, punggung, dan dada.

Meski jerawat dapat dialami oleh siapa saja, namun sebagian besar kasus jerawat terjadi di masa puber, yaitu pada remaja berusia 10-13 tahun, dan semakin buruk pada orang dengan kulit berminyak.
Jerawat pada remaja umumnya akan hilang dengan sendirinya pada awal usia 20 tahun. Namun pada sebagian kasus, masih ada yang mengalami masalah jerawat hingga usia 30 tahun, terutama wanita.

I.2. PENYEBAB TIMBUL ACNE atau JERAWAT

·         Hormonal

Biasanya jerawat ini muncul saat Anda sedang mengalami PMS atau pada saat hari-hari pertama datang bulan, 2-3 hari setelah selesai datang bulan, atau ketika mengalami menopause. Hal ini bisa menyebabkan produksi minyak berlebih pada wajah, proses pergantian sel kulit mati yang melambat, hingga meningkatnya hormon androgen dalam tubuh, yang akhirnya bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium Acnes ) jadi lebih mudah berkembang biak.

·         Alergi Makanan

Hal ini bisa menyebabkan kemerahan hingga pembengkakan pada kulit. Proses pembengkakan ini juga nantinya akan memicu bakteri jerawat untuk berkembang biak dengan lebih cepat. Nah, hal yang tricky di sini adalah alergi yang tadinya tidak sempat Anda alami ternyata bisa saja muncul seiring dengan perubahan lingkungan dan juga pertambahan usia. Jadi ada baiknya untuk selalu aware akan perubahan yang terjadi pada kulit dan tubuh Anda ya!

·         Air Tidak Bersih

Coba deh gunakan air minum untuk mencuci wajah selama beberapa hari. Jika memang kulit jadi lebih tenang, artinya air di tempat tinggal Anda kualitasnya kurang baik. Anda bisa memasang filter agar klorin di dalam air bisa tersaring lebih baik, atau sementara waktu gunakan micellar water supaya wajah tidak perlu bersinggungan dengan air. 

·         Penggunaan Spot Treatment Berlebih

Aplikasi obat topikal, seperti salicylic acid atau benzoyl peroxide yang berlebih ternyata bisa bikin kulit jadi lebih kering, sehingga produksi minyak akan bertambah dan mengakibatkan timbulnya jerawat, lho. Bahan aktif di dalamnya juga memang bisa memberikan efek seperti sedikit membakar kulit jika digunakan terlalu sering dan membuat jerawat semakin merah serta meradang. Jangan karena Anda ingin jerawat lebih cepat kering atau menghilang, maka Anda berpikir bahwa aplikasi produk yang lebih banyak malah akan mempercepat proses penyembuhan. That's totally wrong!

·         Penggunaan Produk Rambut

Menurut dr. Lilik, produk rambut seperti pomade atau gel yang punya bahan dasar minyak biasanya sering menyebabkan munculnya jerawat. Hal ini terjadi karena kandungan bahan di dalamnya seringkali bersifat menyumbat pori-pori (comedogenic). Trik Cosmo adalah, pilih produk penataan rambut yang berbahan dasar air. Tapi jika masalahnya ada pada sampo, coba gunakan sampo bebas sulfat dan paraben.

·         Penggunaan Deterjen

Sudah rajin mencuci sarung bantal tapi jerawat tetap muncul? Mungkin Anda punya kulit sensitif dan menggunakan deterjen yang terlalu keras formulanya. Residu yang tertinggal pada bahan-bahan yang Anda cuci bisa membuat kulit sensitif jadi mudah teriritasi, hingga memicu jerawat. Untuk mengatasinya, coba ganti deterjen dengan formula yang lebih lembut dan bebas pewangi. Atau, pilih deterjen yang juga aman untuk kulit bayi.

·         Kandungan Vitamin

Coba cek kandungan di dalam multivitamin Anda. Jika terdapat iodine di dalamnya, maka hal tersebut bisa jadi salah satu penyebab timbulnya jerawat. Sebagai gantinya, pilih suplemen dengan kandungan zinc, selenium, vitamin A, C, B3, carotenoids, dan omega bisa bantu atasi problema jerawat.

II. Cara Penanganan Acne atau Acne Vulgaris dengan terapi   

        Konvensional


A.      Etiologi
Terdapat empat mekanisme utama yang terlibat dalam pembentukan lesi jerawat yaitu adanya peningkatan produksi sebum, peluruhan keratinosit, pertumbuhan bakteri dan inflamasi. Berikut merupakan penjelasan mengenai keempat mekanisme tersebut. 

1.    Peningkatan Produksi Sebum
Pada masa pubertas, stimulasi androgen meningkat dan kelenjar sebaseus aktif memproduksi sebum. Kadar testosteron, yang dominan berupa androgen, dan metabolitnya bersama dengan androstenedion, dehydroepiandrosterone, dan dehydroepiandrosterone sulfate  meningkat di semua jerawat dan tampaknya mampu meningkatkan aktivitas kelenjar sebaseus. Jerawat cenderung lebih banyak terdapat pada daerah yang cenderung lebih aktif secara metabolisme dalam mengkonversi androgen menjadi dihidrotestosteron.
2.    Peluruhan Keratinosit
Faktor utama dalam perkembangan jerawat adalah proses keratinisasi folikel. Peluruhan keratinosit dalam rambut folikel merupakan suatu proses yang normal, tetapi pada keadaan jerawat, adanya keratinisasi folikel mengakibatkan terjadinya penggumpalan keratinosit dan dapat menyumbat pori folikel rambut. Peningkatan peluruhan keratinosit berkorelasi dengan pembentukan komedo dan dapat dipengaruhi beberapa hal seperti modulasi sitokin lokal, penurunan asam sebaseus linoleat, dan stimulasi androgen.
3.    Pertumbuhan Bakteri
Keratinosit dan sebum yang terperangkap pada pori folikel dapat mengakibatkan terjadinya pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes untuk menginfeksi. Meskipun P. Acnes merupakan bakteri anaerob parsial dan berada di folikel sebagai flora normal, bakteri tersebut dapat memicu respon imun, sehingga titer antibodi terhadap P. acnes lebih tinggi pada pasien dengan jerawat parah daripada pada subyek kontrol non-jerawat.
4.    Inflamasi
Radang dapat terjadi akibat peningkatan produksi sebum, pengelupasan keratinosit, dan  pertumbuhan bakteri. Propionibacterium acnes juga dapat memicu lesi peradangan jerawat dengan memproduksi mediator biologis aktif dan pelepasan sitokin.
(West et al., 2008)


B.   Patofisiologi

Lesi primer, komedo, terbentuk akibat tersumbatnya folikel pilosebasea. Saluran folikel melebar dan produksi sel meningkatkan. Sebum bercampur dengan sel yang berlebihan di saluran folikel untuk membentuk sebuah gumpalan berkeratin. Hal tersebut muncul dan terlihat sebagai komedo terbuka (blackhead). Warna coklat atau hitam bukanlah hasil dari akumulasi kotoran melainkan melanin (pigmen). Peradangan pada folikel dapat menyebabkan pembentukan komedo tertutup (whitehead). Adanya komedo tertutup menandakan adanya lesi inflamasi. Jika dinding folikel rusak atau pecah, isi folikel dapat keluar ke dermis dan timbul sebagai jerawat. Peningkatan aktivitas androgen pada masa pubertas memicu pertumbuhan kelenjar sebaseus dan meningkatkan produksi sebum. Sebum terdiri dari gliserida, ester lilin, squalene, dan kolesterol. Gliserida diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipase, yang merupakan produk dari Propionibacterium acnes. Asam lemak bebas dapat mengiritasi dinding folikel dan menyebabkan peningkatan pergantian sel dan inflamasi. Propionibacterium acnes adalah organisme anaerobik penduduk yang berproliferasi dalam lingkungan yang diciptakan oleh campuran sebum dan keratinosit yang berlebihan. Adanya bakteri tersebut dapat meningkatkan pembentukan antibodi yang menyebabkan respon inflamasi. Gambaran patofisiologi jerawat dapat dilihat pada gambar 1. Lesi jerawat memerlukan waktu bulanan untuk sembuh sepenuhnya dan adanya fibrosis yang terkait dengan penyembuhan dapat menyebabkan luka permanen (Wells et al., 2006; West et al., 2008).

C.   Gejala dan Data Klinik (Clinical Presentation)

Lesi jerawat biasanya terjadi pada wajah, punggung, dada bagian atas, dan daerah bahu. Jerawat dapat dikempokan menjadi jerawat ringan, sedang atau berat tergantung dari tingkat keparahan lesi yang ada yang dapat dilihat pada tabel 1. (West et al., 2008).

Terdapat dua jenis lesi pada jerawat yakni lesi non inflamasi dan lesi inflamasi. Lesi non inflamasi terdiri dari komedo terbuka (blackhead) dan komedo tertutup (whitehead). Lesi inflamasi terdiri dari papula, postula, nodula, dan luka. Papula merupakan area kulit yang teraba berbeda, umumnya kurang dari 1 cm dan dapat berada pada epidermis dan atau dermis. Postula merupakan kulit yang terasa lebih tinggi atau berisi cairan dan biasanya berada di sekitar folikel rambut. Nodula merupakan kulit yang terasa lebih tinggi, berbentuk bulat atau oval, terdapat lesi hingga 1 cm dan terjadi di dermis dan atau hipodermis. Luka permanen dapat terjadi akibat inflamasi dari lesi jerawat (West et al., 2008).





D.  Terapi (Non Farmakologi dan Farmakologi)

D. 1. Terapi Non Farmakologi
Terapi non farmakologi untuk mengobati Acne vulgaris antara lain dengan cara membersihkan kulit dengan sabun dan air karena sabun dan air memiliki efek yang relatif kecil pada jerawat dan memiliki dampak minimal dalam folikel, tidak disarankan untuk menggosok kulit atau mencuci wajah berlebihan karena hal tersebut tidak selalu membuka atau  membersihkan pori-pori serta dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk menghindari iritasi dan kekeringan selama terapi jerawat disarankan untuk menggunakan agen pembersih yang lembut dan tidak menyebabkan kulit kering (Wells, et al., 2006).


D. 2. Terapi Farmakologi
Selain terapi non farmakologi, Acne vulgaris juga dapat diobati dengan terapi farmakologi. Algoritma pengobatan jerawat berdasarkan tingkat keparahan jerawat dapat dilihat pada gambar 2. 

1.        Terapi Topikal

a.         Benzoil Peroksida
Benzoil peroksida dapat digunakan untuk mengobati peradangan jerawat yang ringan. Benzoil peroksida merupakan antibakteri non antibiotik yang bersifat bakteriostatik terhadap P. acnes. Benzoil peroksida akan terurai pada kulit dengan sistein dan membebaskan oksigen radikal bebas yang mengoksidasi protein bakteri. Hal tersebut akan meningkatkan laju peluruhan sel epitel dan mengendur struktur steker folikular, sehingga dapat menghasilkan aktivitas komedolitik.

b.        Tretinoin
Tretinoin (retinoid, vitamin topikal asam A) adalah agen komedolitik yang dapat meningkatkan pergantian sel pada dinding folikel dan mengurangi kekompakan sel, dan menyebabkan ekstrusi komedo serta penghambatan pembentukan komedo baru. Adanya hal tersebut juga dapat mengurangi jumlah lapisan sel dalam stratum  korneum.

c.         Adapalene
Adapalene (Differin) adalah retinoid generasi ketiga dengan aktivitas komedolitik, keratolitik, dan anti-inflamasi. Adapalene diindikasikan untuk jerawat  ringan sampai sedang.

d.        Tazarotene
Tazarotene (Tazorac) adalah retinoid acetylenic sintetis yang diubah menjadi bentuk aktifnya, asam tazarotenic, setelah diaplikasikan secara topikal. Tazarotene digunakan dalam pengobatan jerawat ringan sampai sedang dan memiliki aktivitas komedolitik, keratolitik, dan anti-inflamasi.

e.         Erythromycin
Eritromisin dengan atau tanpa seng efektif untuk mengobati peradangan jerawat. Adanya kombinasi dengan seng dapat meningkatkan penetrasi eritromisin ke pada unit pilosebasea. Resistensi P. acnes terhadap eritromisin dapat dikurangi dengan terapi kombinasi dengan benzoil peroksida.

f.         Clindamycin
Clindamycin dapat menghambat Propionibacterium acnes dan memiliki aktivitas komedolitik dan anti inflamasi.

g.        Asam Azelaic
Asam azelaic memiliki aktifitas antibakteri, antiinflamsi, dan komedolitik. Baik digunakan untuk jerawat ringan dan sedang pada pasien yang alergi benzoil peroksida. Asam azelaic juga baik digunakan untuk mengobati post inflamasi hiperpigmentasi karena efek mencerahkan kulitnya.

h.       Salicylic Acid, Sulfur, and Resorcinol
Asam salisilat, sulfur, dan resorcinol memiliki efek keratolitik dan antibakteri sedang. Asam salisilat sendiri memiliki aktivitas komedolitik dan antiinflamasi.
(Wells, et al., 2006)
2.        Terapi Sistemik

a.         Isotretinoin
Isotretinoin dapat menurunkan produksi sebum, mengubah komposisi sebum, dan menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes di folikel, serta menghambat inflamasi. Isotretinoin diindikasikan untuk nodular parah atau jerawat dengan inflamasi pada pasien yang tidak memberikan respon terhadap terapi konvensional, untuk jerawat dengan luka, untuk jerawat yang sering timbul, dan jerawat yang disebabkan oleh psikologi.

b.        Oral Antibacterial Agents
Beberapa antimikroba yang dapat digunakan untuk mengobati jerawat adalah eritromisin, azitromisin, tetrasiklin, kotimoksazole, dan klindamisin. Eritromisin memiliki efikasi yang mirip dengan tetrasiklin namun mudah resisten. Azitromisin aman untuk digunakan untuk jerawar ringan hingga sedang dengan inflamasi.  Kotrimoksazole dapat digunakan pada pasien yang tidak dapat mentoleransi tetrasiklin dan eritromisin atau pasien yang resistensi terhadap dua obat tersebut. Klindamisin digunakan secara terbatas pada pasien yang mengalami diare dan memiliki resiko colitis pseudomembranours.

c.         Oral Contraceptives
Ortho Tri-Cyclen disetujui oleh FDA untuk terapi pengobatan jerawat sedang yang tidak merespon terapi topikal. Produk ini mengandung ethinyl estradiol 0.035 mg dan norgestimate yang bervariasi dari 0.180, 0.215, dan 0.250 mg.  Kombinasi tersebut dapat meningkatkan hormon sex-ikatan globulin dan dapat mengaktivasi testoteron. Reverensi Konvensional Terhadap Acne dengan Electro Laser Spot untuk <1.5mm 1-5 les Electro Laser Spot merupakan salah satu teknik perawatan yang dapat membantu menghilangkan jaringan kulit yang tidak diinginkan, misalnya tahi lalat, milia, skin tags dan sryringoma. Teknik ini dianggap lebih aman dan efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya. Periode penyembuhan dari perawatan kulit dengan teknik ini juga relatif lebih singkat dibandingkan dengan teknik operasi konvensional sehingga resiko dapat diminimalisasi.
Trinity Medika hadir di Fave dengan paket Electro Laser Spot untuk ukuran per lesi <1.5mm sebanyak 1-5 titik. Dengan treatment ini, Anda dapat menghilangkan tahi lalat, milia, hyperplasia kerastosis, skin tags yang tidak diinginkan hingga seukuran kacang hijau. Sebelum treatment, akan diberikan anestesi topikal dahulu. Setelah treatment, lesi akan hilang namun akan tampak kemerahan dan akan menghilang dalam waktu 1-2 minggu. Waktu penyembuhan akan berbeda untuk setiap orang.

III.1. Akupunktur untuk Terapi Akne (Jerawat)
Jerawat? Sering mengalaminya? Menganggu banget. Bikin gak pede. Diledekin temen. Ternyata tidak cuma di wajah. Bahu, leher, dada, punggung dan lengan bagian atas bisa juga terkena jerawat. Kok yang remaja aja sih yang ngalaminya? Menurut penelitian ternyata 85% jerawat ditemui pada usia 12 – 24 tahun (wah saya juga kena nii). Dan uniknya jerawat pada laki – laki itu hanya sampai usia 25 tahun (untung saya laki – laki. Amaannn). Dan kalau wanita bisa sampai usia 40 tahun.
Menurut medis, jerawat merupakan kelainan dari folikel rambut kelenjar sebaceous dengan gambaran klinis berupa komedo, papul, postul, nodus dan kista. Kelenjar ini berada di kulit. Jika pori – pori tersumbat, maka akan menjadi akne (jerawat). Penyumbatan pori – pori diperparah dengan bakteri yang ada di kulit. Pada beberapa orang jerawat bisa mengalami peradangan yang mengarah ke jerawat yang lebih besar, biasanya disebut sebagai kista.
III.2. Penyebab Akne (Jerawat)
  • Genetik
  • Ras
  • Sinar Ultra violet
  • Kelembapan udara, temperatur
  • Psikis
  • Hormonal
  • Infeksi bakteri corynebacterium acnes, staphylococcus albus et epidermis, pityrosporum ovale et obiculare
  • Kulit berminyak
Selain menggangu, jerawat juga berdampak pada kehidupan sosial kita antara lain :
  • Hilangnya harga diri
  • Hilangnya kepercayaan diri
  • Penarikan diri dari kehidupan sosial karena malu
  • Kecemasan dan depresi
  • Kehilangan pekerjaan
  • Gangguan emosi
Bagaimana Akupunktur memandang akne?
Pengobatan tradisional Cina memandang fisik, emosional, dan faktor lingkungan  adalah hal yang berkaitan dengan masalah kulit. Dari sudut pandang Cina, jerawat paling sering dikaitkan dengan panas dan kelembaban yang mempengaruhi organ-organ seperti paru-paru, lambung dan limpa.

Pada wanita, jerawat menjadi lebih buruk pada waktu menstruasi. Hal ini terkait dengan qi (energi) dan darah. Qi mengalir di seluruh saluran tubuh. Emosi seperti stres, frustrasi, dan marah dapat menyebabkan qi (energi) terhambat. Sering, jerawat dan masalah kulit lainnya yang terjadi waktu menstruasi disebabkan oleh stagnasi (terhambatnya) qi dan darah.
Menurut Cina, paru – paru bertanggung jawab atas kulit. Dalam banyak kasus sering didapati beberapa penyakit kulit, seperti eksim, yang sering terjadi dengan masalah paru-paru. Paru-paru juga mengatur pembukaan dan penutupan pori, yang merupakan salah satu sebab saat ada panas terakumulasi maka jerawat bisa keluar dari tubuh.
Lambung secara alami cenderung hangat dan membantu dalam pencernaan makanan. Namun, kecenderungan hangat ini akan menjadi panas dengan mudah dapat memicu  jerawat di daerah perut, yang meliputi dada dan wajah.
Menurut TCM, limpa bertugas juga dalam pencernaan. Ketika pencernaan bekerja dengan baik dan harmonis tubuh menghasilkan banyak jumlah energi dan mampu menyingkirkan kelembaban. Jika limpa tidak bekerja dengan baik, kelembaban dapat menumpuk dan menyebabkan kulit berminyak dan jerawat.
Terapi Akupunktur untuk Akne
  • Adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum akupunktur di titik – titik akupunktur di permukaan tubuh tertentu yang bertujuan untuk menormalisasi dan mengobati berbagai kondisi kesehatan tertentu.
  • Titik – titik akupunktur yang digunakan : tergantung area akne (jerawat). Apabila akne (jerawat) banyak terdapat di wajah, maka digunakan titik akupunktur yang berada di wajah.
III.3. Mekanisme Kerja Akupunktur pada Akne
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa penyebab akne (jerawat) yaitu karena akumulasi (penumpukan) panas dan lembab yang berada di organ. Maka ketika jarum akupunktur dimasukkan, akan memberikan efek lokal, efek sentral, dan efek segmental yang bekerja di kulit maupun organ untuk mengusir panas dan lembab itu.
Jika akne dikaitkan dengan ketidakstabilan emosi seseorang, maka akupunktur akan membantu melancarkan qi (energi) yang terhambat tadi melalui insersi jarum akupunktur. Dengan begitu jika qi (energi) lancar, maka emosi seseorang cenderung stabil.
Beberapa Hasil Penelitian
  • Han Shuping melaporkan 230 kasus akne yang diobati dengan akupunktur selama 20 kali kunjungan berturut – turut setiap hari efektifitasnya 94, 78%
  • Li Fengbo, menggunakan elektroakupunktur pada 30 kasus akne vulgaris setiap hari selama 10 hari (1 seri terapi). Dua puluh sembilan kasus sembuh setelah dilakukan 3 seri terapi.
  • Chen Jixiang pada penelitian membagi dua kelompok. Kelompok pertama dilakukan terapi akupunktur pada 57 kasus akne vulgaris tanpa menggunakan stimulator. Dilakukan teknik penguatan dan pelemahan dan jarum ditinggalkan selama 20 menit. Pada kelompok ke dua dilakukan pada 87 kasus dengan menggunakan elektrostimulator selama 20 menit. Pada kedua kelompok diperlakukan sama. Kunjungan dilakukan sekali sehari sebanyak 20 kali kunjungan. Pada kelompok yang tidak diberi elektrostimulator, 30 kasus sembuh dan 25 kasus perbaikan. Sendangkan pada kelompok yang menggunakan elektrostimulator didapatkan 76 kasus sembuh dan 11 kasus perbaikan.
  • Onie, Kustanti (2004) dalam penelitiannya pada 23 kasus akne vulgaris dilakukan tindakan akupunktur tanpa elektrostimulator dengan kunjungan 2 kali dalam seminggu dan dilakukan sebanyak 10 kali kunjungan. Didapatkan efektifitas sebesar 95, 65%.
Banyak orang datang ke akupunktur untuk jerawat setelah mencoba segalanya di bawah matahari. Pengobatan Tradisional Cina telah dipraktekkan selama ribuan tahun membantu orang dengan kondisi kulit melalui akupunktur dan obat-obatan herbal Cina. Kami menggunakan kebijaksanaan yang sama setiap hari di klinik akupunktur.

Akupunktur bekerja dengan memperbaiki akar penyebab jerawat. Sebagian besar jerawat disebabkan oleh panas, keracunan, kelembaban, atau stagnasi dalam aliran qi.

III.4. Apa penyebab utama jerawat Anda?

Tidak semua orang mengembangkan jerawat dari akar penyebab yang sama. Sebagai ahli akupunktur, saya akan mempertimbangkan kesehatan Anda secara keseluruhan untuk menemukan ketidakseimbangan spesifik yang menyebabkan jerawat. Ujian pengobatan Cina termasuk mengamati kulit Anda, memeriksa denyut nadi Anda, mengamati lidah Anda, dan mendapatkan riwayat medis yang mendalam.

Ketika melihat kulit, ahli akupunktur Anda akan mempertimbangkan lokasi jerawat, kehadiran kepala putih dan kepala hitam, jerawat meradang, kista, dan tampilan keseluruhan kulit Anda. Pencernaan juga penting untuk memahami penyebab jerawat Anda. Tentu saja, hormon juga berpengaruh besar. Setiap orang itu unik. Faktor-faktor ini terintegrasi untuk mengidentifikasi akar penyebab jerawat Anda dan terapi ini dirancang khusus untuk Anda.

Panas paru-paru adalah bentuk jerawat yang sangat umum. Ini bermanifestasi sebagai kepala putih atau hitam di wajah di sekitar pipi, hidung, dan dahi, serta dada, dan punggung bagian atas. Semakin besar jumlah peradangan, kemerahan, papula, dan pustula mencerminkan semakin besar jumlah panas dan toksisitas

Panas perut dan kelembapan akan menyebabkan jerawat meradang dan kistik di sekitar mulut. Jerawat punggung juga mencerminkan panas dan toksisitas lambung. Kulit berminyak dan kista mencerminkan kelembaban.

Pencernaan menyediakan metode bagi tubuh untuk menghilangkan racun dan tetap sehat. Sembelit, diare, kembung, sakit perut, atau refluks asam semua bisa menunjukkan ketidakseimbangan di perut. Penelitian menunjukkan koneksi usus-kulit mungkin dari ketidakseimbangan dalam bakteri usus yang mempengaruhi tingkat bakteri kulit yang mengarah ke pengembangan jerawat.

Beberapa wanita dapat memprediksi dengan pasti kapan mereka memiliki istirahat berdasarkan siklus mereka. Jerawat yang memburuk di sekitar siklus menstruasi atau di tengah siklus adalah tanda qi dan stagnasi darah. Penyebab paling umum dari ini adalah stagnasi dalam sirkulasi qi dan darah. Stres dan frustrasi juga menyebabkan stagnasi qi yang menyebabkan periode stres dapat menyebabkan putusnya hubungan.

Jerawat dalam TCM dikenal sebagai Fei Feng Fen Ci (jerawat karena serangan angin pada paru), atau Fen Ci (jerawat). Penyakit ini dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak tepat, terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan yang berlemak dan pedas, yang mengakibatkan akumulasi panas pada lambung dan paru dan disebarkan menuju wajah melalui jalur meridian, selain itu juga dapat disebakan karena patogen angin. Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan, pasien mengalami jerawat dengan sindroma akumulasi panas pada lambung. Penanganan jerawat tersebut menggunakan terapi akupunktur dan herbal.

III.5. Titik Akupunktur Penanganan Acne atau Jerawat

Titik akupunktur yang digunakan yaitu Neiting (ST44) untuk membersihkan panas dari lambung dan melncarkan pencernaan, Zusanli (ST36) untuk mendinginkan dan meregulasi lambung dan usus besar, Quchi (LI11) untuk membersihkan panas dari paru dan usus besar, dan Juliao (ST3) untuk titik lokal jerawat.

Terapi herbal yang diberikan yaitu rebusan simplisia rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) 7 gram dengan air 200 ml diminum 2 kali sehari tiap minum 100 ml pada pagi dan malam hari yang bermanfaat sebagai antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi dari dalam tubuh; dan pemberian masker wajah serbuk daun mimba (Azadirachta indica A. H. L. Juss.) 3 gram dicampur dengan air 10 ml yang digunakan 1 kali sehari sebelum tidur sebagai antiinflamasi, antibakteri serta antioksidan dari luar tubuh. Hasil perawatan tersebut menunjukkan jumlah papul dan pustul yang meradang berkurang dan tidak terdapat jerawat baru yang muncul.

Kesimpulan dari studi kasus ini yaitu penanganan jerawat sindroma akumulasi panas pada lambung dengan terapi akupunktur sebanyak 12 kali terapi dengan jeda satu dari pada titik Neiting (ST44), Zusanli (ST36), Quchi (LI11) dan Juliao (ST3) serta pemberian herbal rimpang temu putih dan masker wajah daun mimba selama 24 hari dapat mengurangi jumlah jerawat papul dan pustul. Kata kunci: jerawat, akupunktur, temu putih, daun mimba.

      Akupunktur sangat membantu penyembuhan baik pada kulit dan pencernaan.